Groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG) Badan Gizi Nasional (BGN) di Pesantren Nurul Hijrah, Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Senin (26/2). (foto ist adpim)
Pelaihari – KABARNUSANTARA.NET, Gubernur Kalsel, H. Muhidin, melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Adi Santoso menghadiri groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG) Badan Gizi Nasional (BGN) di Pesantren Nurul Hijrah, Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Senin (26/2).
Acara groundbreaking ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Kalsel, H. Muhidin, yang diwakili Adi Santoso, didampingi oleh Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hijrah Jorong, KH. M. Mukri Yunus, Direktur Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat Badan Gizi Nasional (BGN), Tengku Syahdana, Ketua Umum Induk Koperasi Pondok Pesantren (Inkopontren), Hapi Jazuli, Forkopimda Kalsel dan disaksikan oleh para tamu undangan serta santri Pondok Pesantren Nurul Hijrah.
Pembangunan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) MBG ini merupakan kerja sama antara Badan Gizi Nasional (BGN) dan Induk Koperasi Pondok Pesantren, sebagai bagian dari program prioritas nasional yang diinisiasi oleh Prabowo-Gibran.
Dalam sambutannya, Gubernur Kalsel, H. Muhidin yang dibacakan Adi Santoso menyampaikan apresiasi kepada Badan Gizi Nasional dan Induk Koperasi Pondok Pesantren, serta seluruh pihak yang terlibat dalam persiapan pembangunan dapur MBG.
“Kesuksesan program prioritas Makan Bergizi Gratis dimulai dari pembangunan dapur yang memenuhi standar kelayakan, disusul SDM yang kompeten dan manajemen yang memenuhi standar operasional prosedur,” ujar Adi Santoso.
Lebih lanjut, Adi Santoso menjelaskan bahwa keberadaan dapur MBG juga memberikan ruang bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar. Pemenuhan pasokan pangan akan melibatkan UMKM dan unit-unit usaha kecil di sekitar wilayah dapur MBG, maupun di lingkup pesantren itu sendiri.
Sementara itu, Ketua Umum Induk Koperasi Pondok Pesantren (Inkopontren), Hapi Jazuli, mengungkapkan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki target 1.500 titik di seluruh Indonesia, sebagai upaya strategis untuk menyediakan makanan sehat dan bergizi secara gratis bagi santri serta masyarakat sekitar.
Di Kalsel, Hapi Jazuli menjelaskan program ini diproyeksikan memberikan manfaat signifikan bagi 286 pesantren, dengan total penerima manfaat utama mencapai 93.000 santri. Tidak hanya itu, cakupan lebih luas juga mencakup total 765.000 penerima manfaat diseluruh Kalsel, termasuk siswa di luar lingkungan pesantren.
Selain itu, Hapi Jazuli menggaris bawahi agar distribusi makanan tetap berkualitas, dapur MBG akan dibangun dengan perhitungan jarak ideal, yakni 30–40 kilometer dari lokasi penerima manfaat. ssy/ril