KABARNUSANTARA.NET, BANJARBARU – Pelaksana Kemah Bela Negara (KBN) Tahun 2023 di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang berlangsung 10 sampai 16 Juli, masuk tahap pendaftaran peserta.
Tercatat 15 kwartir daerah (kwarda) sudah menyatakan diri siap mengikuti KBN yang dipusatkan di Kawasan Wisata Kiram, Desa Kiram Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar.
Hal ini disebutkan Ketua Harian Kwarda, Agus Salim dalam rapat koordinasi yang dilakukan Kwarda Gerakan Pramuka Kalsel dan Badan Kesbangpol Provinsi Kalsel, Rabu (13/06) di Aula Aberani Sulaiman Kantor Setdaprov Kalsel di Banjarbaru, yang turut dihadiri Kepala Staf Korem 101 / Antasari, Kol Inf Iwan Rosandriyanto SIP.
Agus Salim menyebutkan, keterlibatan peserta sudah mencapai 652 orang dari luar daerah. Jika jumlah ini ditambah peserta dari Kwarda Kalsel dan Kwarcab di 13 kabupaten/kota, maka peserta mencapai 1.200 orang atau melebih jumlah yang ditargetkan yakni 1.000 peserta.
Jumlah ini diperkirakan masih bertambah lagi.
Disampaikan juga, ada beberapa kwarda yang masih kesulitan untuk keikutsertaan mereka. Namun ada juga daerah yang justeru minta tambahan kuota, seperti Kalteng, Kaltim dan Sulsel.
“Karena banyak juga agenda nasional lainnya, beberapa kwarda mengaku terkendala anggaran untuk ikut KBN ini,” jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atau Paman Birin dalam berbagai kesempatan menyambut antusias gelaran Kemah Bela Negara Tahun 2023.
Disampaikan Paman Birin, ini membuktikan Provinsi Kalsel yang sekarang menjadi pintu gerbang Ibukota Negara (IKN) siap melayani para tamu dari seluruh Indonesia.
“Kalsel Babussalam, pintu keselamatan bagi siapa saja yang datang ke Banua. Insya Allah, kita siap menjadi tuan rumah berbagai event nasional,” kata Paman Birin.
Peserta KBN 2023 adalah pramuka Penggalang yaitu peserta didik dengan rentang usia 11-15 tahun.KBN 2023 di Kalsel akan diisi berbagai kegiatan, antara lain moving camp dari Tahura menuju puncak Tengger Tahura Sultan Adam melalui jalan Pangeran Surianata dengan jarak tempuh sekitar 13,9 km.
Kemudian, perlombaan olahraga tradisional seperti enggrang, terompah panjang, gebuk bantal, tarik tambang, balogo, sumpitan, panahan tradisional, lari balok, hadang, dan Ketapel.
Dijadwalkan juga, penanaman mangrove sambil berwisata pantai, kunjungan ke museum dan Perpustakaan Daerah.
Selain itu, ada kegiatan satu hari bersama TNI/Polri dan Malam Bhineka Tunggal Ika. Untuk menggaungkan rasa Bela Negara, yang mana, di setiap awal kegiatan pagi akan ada terompet yang diiringi mars bela negara. (kn/man/ril)