Ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Intan (YLPKI) Kalimantan, Dr. H. Fauzan Ramon, S.H., M.H. (Foto : Kabarnusantara.net)
KABARNUSANTARA.NET, BANJARMASIN – Modus pencatutan nama oleh oknum tak bertanggungjawab melalui jejaring media sosial kian marak di Kalimantan Selatan.
Terbaru, Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Prof. Ahmad Alim Bachri yang dikabarkan menjadi korban modus ini. Tidak hanya nama, oknum disebut juga menggunakan foto bersangkutan untuk membuat akun palsu.
Akun itu lalu dimanfaatkan oknum bersangkutan dengan menawarkan jasa memuluskan calon mahasiswa agar diterima di program studi yang diinginkan.
Kasus ini pun bukan pertama kali, sederet nama pejabat juga pernah menjadi korban modus serupa.
Hal ini pun mendapat perhatian dari Ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Intan (YLPKI) Kalimantan, Dr. H. Fauzan Ramon, S.H., M.H.
Fauzan Ramon menilai modus seperti ini seharusnya tidak dibiarkan begitu saja, dan harus segera ditindaklanjuti oleh aparat berwenang.
Sebab, menurutnya pencatutan ini sangat merugikan masyarakat, terutama korban yang namanya dicatut.
“Saya juga menjadi salah satu korban, bahkan sampai harus mengganti nomor handphone,” sebutnya kepada Kabarnusantara.net, Jumat (30/6/2023).
Fauzan mengaku juga sudah melaporkan kasus yang dialaminya ini kepada pihak berwajib. Namun, hingga kini belum juga ada kelanjutan sejak laporan masuk beberapa bulan lalu.
Dirinya pun mempertanyakan keseriusan penindakan terhadap modus pencatutan ini.
“Saya lihat selama ini tidak ada yang terungkap di Kalimantan Selatan itu sudah melapor, apalagi yang belum melapor,” tegas Fauzan.
Lebih jauh Fauzan membeberkan ini bukan perkara kecil, dan harus ada komitmen kuat dari aparat dalam pemberantasannya.
“Kalimantan Selat juga menjadi pemuncak kasus penipuan online terbanyak. Saya berharap oknum-oknum ini segera ditindak dan diberi efek jera,” tutupnya. (kn)